Pengertian Wirausaha
Menurut Para Ahli -Kata
wirausaha atau “pengusaha” diambil dari bahasa Perancis
“entrepreneur” yang pada mulanya berarti
pemimpin musik atau pertunjukan (Jhingan, 1999: 425).
Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti
orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara
berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang
yang berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau mungkin
seorang buta huruf yang memiliki keahlian yang
tinggi di antara orang-orang yang tidak demikian.
Menurut Jhingan pengusaha mempunyai kreteria kualitas sebagai berikut,
·
Energik, banyak
akal, siap siaga terhadap peluang baru, mampu menyesuaikan
diri terhadap kondisi yang berubah dan mau menanggung resiko dalam
perubahan dan perkembangan;
·
Memperkenalkan
perubahan tehnologi dan memperbaiki kualitas produknya;
·
Mengembangkan skala
operasi dan melakukan persekutuan, mengejar dan menginvestasikan kembali
labanya. (Jhingan, 1999 : 426)
Ekonom Perancis, J.B. Say, menciptakan kata entrepreneur (wirausahawan) sekitar tahun 1800 “ Wirausahawan menggeser sumber daya ekonomi dari bidang produktifitas yang lebih rendah ke bidang yang lebih tinggi dan hasil yang lebih besar” ( Armstrong, 2003 :149).
George Gilder dalam The Spirit of Enterprise, mengatakan “ Para wirausahawan adalah para inovator yang membangkitkan permintaan.” Mereka adalah pembuat pasar, pencipta modal, pengembang peluang dan penghasilan tehnologi baru. Istilah kewirausahaan banyak dijumpai dalam uraian yang merupakan kata dasar wirausaha yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata wirausaha.
Terdapat berbagai macam penggolongan mengenai wirausaha. Winarto (2003), menggolongan dua kategori aktivitas kewirausahaan. Pertama, berwirausaha karena melihat adanya peluang usaha (entrepreneur activity by opportunity). Kedua, kewirausahaan karena terpaksa tidak ada alternatif lain untuk ke masa depan kecuali dengan melakukan kegiatan usaha tertentu. Sehingga wirausaha dapat dipandang dari
·
Tujuan wirausaha,
dan
·
Proses berusaha. Dalam
proses berusaha apakah keputusan untuk berusaha berjalan lambat atau cepat, dan
pada waktu masuk dalam bisnis apakah ia sebagai
pendiri, atau mendapat usaha dari proses membeli atau
melalui franchising atau,
·
Konteks
industri dan tehnologi,
·
Struktur kepemilikan,
yaitu pemilik tunggal, kongsi, kelompok.
Namun perlu diingat kewirausahaan itu bukan untuk sekedar menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian, sehingga wiarausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuha ekonomi.
Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan
Kets De Vries (1997 : 268) mengolongkan wirausaha berdasarkan dari lingkungan mereka berasal, yaitu :
1.
Wirausaha craftsmans,
berasal dari pekerja kasar dengan pengalaman
dalam tehnologi rendah, mekanik yang
genius dan mempunyai reputasi dalam industri.
2.
Wirausaha opportunistic,
berasal dari golongan kelas menengah sampai Chief Excecutives,
3.
Wirausaha dengan bekal
pengalaman tehnologi, ia memiliki pendidikan formal.
4.
Kewirausahaan ditandai
dengan keanekaragaman, yaitu adanya pergantian besar pada masyarakat dan
perusahaan yang berterminologi wirausaha.
Sehingga karakteristik khusus wirausaha dapat digolongkan menjadi :
1.
Berorientasi pada
tindakan, “Mereka melakukan, membetul kannya, mencoba”.
2.
Memiliki
kemampuan untuk menvisualisasikan langkah-langkah dari gagasan
sampai aktualisasi.
3.
Menjadi pemikir dan
pelaku, perencana dan pekerja.
4.
Terlibat, menerapkan
langsung
5.
Dapat mentolerir
ambiguitas
6.
Menerima resiko tetapi
memahami dan mengelolahnya
7.
Mengatasi, bukan
menghindari, kekeliruan, mereka tidak mengakui mereka di
kalahkan.
8.
Memandang
diri sendiri sebagai seorang yang
bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri.
9.
Percaya
pada penciptaan pasar untuk gagasan mereka, bukan
sekedar menanggapi permintaan pasar yang ada.
Keberhasilan seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keinginan individu yang bersangkutan. Sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. (Rachbini, 2001 :100)
Kaum entrepereneur (wirausaha) sangat besar artinya bagi kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung.
Dalam proses pembentukan wirausaha tersebut memerlukan pengembangan sumber daya manusia, meliputi bagaimana orang melakukan aktifitas wirausaha dalam hal ini distributor MLM, tujuan berwirausaha, proses pengambilan keputusan terjun ke MLM. Di dalam MLM distributor disebut knowledge walker, orang-orang ini selalu belajar dan belajar dengan cepat, sehingga dapat bertahan dan maju dalam karirnya.
Pilihan menjadi wirausaha lewat MLM diperlukan kreativ, inovatif keberanian mengambil resiko, mendorong perubahan dalam pengembangan karirnya. ( Riyanti D, 2002) Bird memberikan beberapa pendapat yakni pertama, dipandang dari segi energi dan dorongan serta daya fisik yang kuat sehingga ingin berkarir sebagai wirausaha ( distributor) MLM. Kedua, wirausaha (distributor), yang memulai pada usia tua, tidak memiliki masa karier yang panjang sebagaimana orang muda, walaupun mungkin lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman. (Bird, 1989 : 271)
Daftar Pustaka:
Jhingan,
M.L. (1999), Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta
Armstrong, Michael. (2003), How to be An Even Better Manager, Edt :Lyndon Saputra, Penerbit Binarupa Aksara, Batam.
Winarto V (2003), Entrepreneurship : Semangat untuk memberikan solusi bagai masyarakat, Artikel http;//www.e-psikologi.com/pengembangan/rls.htm, 30-01-2003.
Kets de Vries. (1997). The Entrepreneurial Personality, A Person at The Cross Roads, Journal of Management Studies, 14 : 34-57.
Rachbini, D.J. (2001), Pengembangan Ekonomi & Sumber Daya Manusia, Penerbit Grasindo , Jakarta.
Riyanti, B Dwi. (2002), Kecendrungan Inovasi, Proceeding Temu Ilmiah APIO, Psikologi Unair.
Bird, Barbara J. (1989) Entrepeneurial Behavior, Glennview Illionis : Case Western Reserve University.
Pengertian Wirausaha Menurut Para Ahli dan Karakteristik Khusus Wirausaha
Armstrong, Michael. (2003), How to be An Even Better Manager, Edt :Lyndon Saputra, Penerbit Binarupa Aksara, Batam.
Winarto V (2003), Entrepreneurship : Semangat untuk memberikan solusi bagai masyarakat, Artikel http;//www.e-psikologi.com/pengembangan/rls.htm, 30-01-2003.
Kets de Vries. (1997). The Entrepreneurial Personality, A Person at The Cross Roads, Journal of Management Studies, 14 : 34-57.
Rachbini, D.J. (2001), Pengembangan Ekonomi & Sumber Daya Manusia, Penerbit Grasindo , Jakarta.
Riyanti, B Dwi. (2002), Kecendrungan Inovasi, Proceeding Temu Ilmiah APIO, Psikologi Unair.
Bird, Barbara J. (1989) Entrepeneurial Behavior, Glennview Illionis : Case Western Reserve University.
Pengertian Wirausaha Menurut Para Ahli dan Karakteristik Khusus Wirausaha
Ass, Bagaimana caranya bergabung debgan fbsindonesia.co.id
BalasHapusterima kasih.Salam