Kadin Bandung Barat Official Blog

Selamat Datang di Blog Kamar Dagang dan Industri Bandung Barat


RAPIMKAB

RAPIMKAB

SOSIALISASI PERIZINAN SATU PINTU

Sosialisasi Pelayanan Perizinan Satu Pintu

PELATIHAN PROFESI SMK

SOSIALISASI KEWIRAUSAHAAN SMK.

BAKTI SOSIAL

Bakti Sosial Bencana Longsor,Mukapayung Cililin.

Ketua Kadin Bandung Barat

Ketua Kadin Bandung Barat 2010-2015, Rudy Kisjanto,SE.

Jumat, 16 Agustus 2013

PELATIHAN JIWA ENTREPRENEUR DI WILAYAH KBB

31 Juli 2013
Kantor Kecamatan Ngamprah Bandung Barat 

Kamar Dagang dan Industri Bandung Barat bekerja sama dengan Mustika ratu mengedakan pelatihan Jiwa Entrepreneur yang berupa pelatihan tata rias dan pelatihan kecantikan di Kabupaten Bandung Barat 








Kamis, 11 Juli 2013

Konsolidasi Dunia Usaha di Wilayah Kabupaten Bandung Barat



     Untuk Meningkatkan sinergitas para pelaku usaha di Bandung Barat dengan pihak-pihak terkait (Pemerintah, Kadin, Asosiasi, Lembaga Perguruan Tinggi, Lembaga Keuangan dan lain-lain) maka kami menyelenggarakan Konsolidasi Dunia Usaha di Wilayah Kabupaten Bandung Barat melalui Tema "Optimalisasi Sinergitas Pengembangan Dunia Usaha di Daerah" Yang diselenggarakan pada

Hari/Tanggal    : Senin/15 Juli 2013
Pukul              : 15.00-selesai
Tempat           : Jl.Raya Parahyangan Km.1,8 Kotabaru Parahyangan





Sabtu, 11 Mei 2013

DEBAT KANDIDAT CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG BARAT

DEBAT KANDIDAT MINGGU 12 MEI 2013


Untuk mengetahui program kerja di bidang Perekonomian para kandidat Cabup & Cawabup KBB, KADIN KBB bekerja sama dgn KPU Menggelar acara DEBAT KANDIDAT, yg akan dilaksanakan di Masion Pine Hotel dan disiarkan langsung oleh IM TV, Hari Minggu 12 Mei '13, jam 19.00 WIB. Terima kasih atas perhatiannya














Jumat, 05 April 2013

POTENSI BANDUNG BARAT






Kabupaten Bandung Barat mempunyai luas wilayah ± 1.305,77 km2 terdiri dari Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua Cikalongwetan, Cipeundeuy, Ngamprah, Padalarang, Batujajar, Cipatat, Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Kecamatan Gununghalu, dan Kecamatan Rongga.
Telah dijelaskan di atas, bahwa lahirnya Kabupaten Bandung Barat berbekal segudang permasalahan yang menumpuk, saling tekait, dan kompleks. Namun dengan visi dan misi pembangunan yang tepat dan dijalankan dengan baik dan benar, secara pasti dan realistis permasalahan yang ada akan memberi peluang bagi investasi usaha diberbagai bidang.
Hal tersebut dimungkinkan dapat terlaksana, karena disamping permasalahan yang ada, Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi untuk dikembangkan melalui pembangunan. Potensi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan investasi di Kabupaten Bandung Barat secara umum meliputi:
Letak Geografis yang Strategis. Posisi Kabupaten Bandung Barat sangatlah strategis baik dalam bidang perekonomian, komunikasi, keamanan maupun dalam bidang lainnya.
Iklim yang Nyaman. Kabupaten Bandung Barat yang terletak pada ketinggian 110 meter sampai dengan 2.429 meter diatas permukaan laut memiliki udara sejuk pegunungan sangat berpotensi secara ekosistem dan lingkungan. Kondisi iklim tersebut menjadikan KBB menjadi ruang yang nyaman bagi semua untuk melakukan aktivitas dan bertempat tinggal.
Dukungan Infrastruktur. Kabupaten Bandung Barat berdekatan langsung dengan Kota Bandung dan Cimahi yang dapat menunjang berkembangnya beberapa aktivitas kegiatan mulai dari perdagangan, industri, dan jasa lainnya dengan dukungan fasilitas transportasi (termasuk Tol Cipularang), komunikasi, listrik, sehingga memungkinkan pertumbuhan investasi secara optimal.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia. Walaupun sumbedaya manusia di Kabupaten Bandung Barat kebanyakan berpendidikan relatif rendah, namun SDM usia produktif yang ada, rata-rata berlatar  pendidikan setara sekolah lanjutan menengah dan atas (SMP/A), serta perguruan tinggi. Kondisi ini tentu saja merupakan peluang untuk mengembangkan investasi di bidang pendidikan. Disamping itu, dengan memanfaatkan sumberdaya manusia yang telah ada dan memiliki keterampilan, produktif, teruji dan memiliki keahlian, maka akan sangat mendukung keputusan investasi di Kabupaten Bandung Barat.
Memiliki Berbagai Sumber Daya Alam. Terkandungnya berbagai mineral dan bahan bahan galian tambang yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan mempunyai potensi untuk di eksploitasi dan diolah. Disamping itu, Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi sumber daya alam untuk tujuan pembangunan Objek Wisata yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk bidang-bidang penunjannya seperti hotel, restaurant, dan sebagainya.


Rabu, 03 April 2013

TENTANG KEANGGOTAAN KADIN




Jumat, 01 Maret 2013

KRITERIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH MENURUT UU NO. 20 TAHUN 2008 TENTANG UMKM





Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008  tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) :
Pengertian UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.



Selasa, 26 Februari 2013

KEWIRAUSAHAAN MENURUT PARA AHLI





Pengertian Wirausaha Menurut Para Ahli -Kata  wirausaha  atau  “pengusaha”  diambil  dari  bahasa  Perancis “entrepreneur”  yang  pada  mulanya  berarti  pemimpin  musik  atau pertunjukan (Jhingan, 1999:  425).  Dalam  ekonomi,  seorang  pengusaha  berarti  orang  yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang  secara berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau mungkin seorang buta  huruf  yang memiliki  keahlian  yang  tinggi  di  antara  orang-orang  yang  tidak demikian. Menurut Jhingan pengusaha mempunyai kreteria kualitas sebagai berikut,

·         Energik, banyak  akal,  siap  siaga  terhadap peluang baru, mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang berubah dan mau menanggung  resiko dalam perubahan dan perkembangan;  
·         Memperkenalkan perubahan  tehnologi  dan  memperbaiki kualitas produknya; 
·         Mengembangkan skala operasi dan melakukan persekutuan, mengejar dan menginvestasikan kembali labanya. (Jhingan, 1999 : 426)

Ekonom  Perancis,  J.B.  Say,
 menciptakan kata  entrepreneur  (wirausahawan) sekitar  tahun 1800  “ Wirausahawan menggeser  sumber daya ekonomi dari bidang produktifitas  yang  lebih  rendah ke  bidang  yang  lebih  tinggi  dan hasil  yang  lebih besar” ( Armstrong, 2003 :149).  

George  Gilder  dalam    The  Spirit  of  Enterprise,  mengatakan  “  Para wirausahawan  adalah para  inovator  yang  membangkitkan permintaan.”  Mereka adalah pembuat  pasar, pencipta  modal, pengembang  peluang  dan penghasilan tehnologi  baru.   Istilah kewirausahaan banyak dijumpai  dalam  uraian  yang merupakan kata  dasar  wirausaha  yang  berarti  segala  sesuatu  yang  berhubungan dengan
 kata wirausaha. 
Terdapat  berbagai macam  penggolongan  mengenai  wirausaha.  Winarto (2003), menggolongan dua kategori aktivitas kewirausahaan. Pertama, berwirausaha karena melihat adanya peluang usaha (entrepreneur activity by opportunity). Kedua, kewirausahaan karena terpaksa tidak ada alternatif lain untuk ke masa depan kecuali dengan  melakukan kegiatan usaha  tertentu.  Sehingga  wirausaha  dapat  dipandang dari  
·         Tujuan wirausaha, dan  
·         Proses berusaha. Dalam proses berusaha apakah keputusan untuk berusaha berjalan lambat atau cepat, dan pada waktu masuk dalam bisnis  apakah  ia  sebagai  pendiri,  atau mendapat  usaha  dari  proses membeli  atau melalui  franchising  atau,  
·         Konteks  industri  dan  tehnologi,  
·         Struktur kepemilikan, yaitu pemilik tunggal, kongsi, kelompok.

Namun perlu diingat  kewirausahaan  itu bukan untuk  sekedar menghasilkan uang,  tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat 
 


Seorang wirausaha adalah
 seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan  dan  mengubahnya  menjadi  realita  bisnis.  Wirausaha adalah  seorang  pembuat keputusan  yang membantu  terbentuknya  sistem  ekonomi  perusahaan  yang  bebas. Sebagian besar  pendorong  perubahan  inovasi, dan kemajuan di  perekonomian, sehingga  wiarausaha adalah orang-orang  yang  memiliki  kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuha ekonomi. 

Wirausaha  bukan karena  memahami  yang  ada  dalam  semua kompleksitasnya,  tetapi dengan menciptakan  situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang  pertama,  tempat  penawaran  menciptakan permintaan,  tempat  keyakinan mendahului pengetahuan
 

Kets  De  Vries  (1997  :  268) 
 mengolongkan  wirausaha  berdasarkan dari lingkungan  mereka berasal, yaitu : 
1.    Wirausaha craftsmans, berasal dari pekerja kasar dengan pengalaman dalam        tehnologi rendah, mekanik yang genius dan mempunyai reputasi dalam industri.
2.    Wirausaha opportunistic, berasal dari golongan kelas menengah sampai Chief Excecutives, 
3.    Wirausaha dengan bekal pengalaman tehnologi, ia memiliki pendidikan formal. 
4.    Kewirausahaan ditandai dengan keanekaragaman, yaitu adanya pergantian besar  pada masyarakat dan perusahaan yang berterminologi wirausaha. 

Sehingga karakteristik khusus wirausaha dapat digolongkan menjadi : 
1.    Berorientasi pada tindakan, “Mereka melakukan, membetul kannya, mencoba”. 
2.    Memiliki  kemampuan untuk  menvisualisasikan  langkah-langkah dari  gagasan sampai aktualisasi.
3.    Menjadi pemikir dan pelaku, perencana dan pekerja. 
4.    Terlibat, menerapkan langsung 
5.    Dapat mentolerir ambiguitas 
6.    Menerima resiko tetapi memahami dan mengelolahnya 
7.    Mengatasi, bukan menghindari, kekeliruan, mereka  tidak mengakui mereka  di kalahkan. 
8.    Memandang  diri  sendiri  sebagai  seorang  yang  bertanggung  jawab  atas  nasib mereka sendiri. 
9.    Percaya  pada  penciptaan pasar  untuk  gagasan  mereka, bukan  sekedar menanggapi permintaan pasar yang ada. 

Keberhasilan  seorang  wirausaha  untuk  mengembangkan bisnisnya tergantung   pada   kecerdasan,  imajinasi, dan kekuatan keinginan  individu  yang bersangkutan.  Sedikit  keberuntungan diperlukan,  tetapi  dapat  diargumentasikan bahwa  tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. (Rachbini, 2001 :100)
 

Kaum  entrepereneur  (wirausaha)    sangat  besar  artinya  bagi  kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang  perkembangan  arus 
 investasi  sehingga  ikut memperkuat  pembangunan  ekonomi yang tengah berlangsung.  

Dalam  proses  pembentukan  wirausaha  tersebut memerlukan pengembangan  sumber  daya  manusia,   meliputi  bagaimana  orang  melakukan aktifitas wirausaha  dalam  hal ini  distributor MLM,  tujuan berwirausaha, proses pengambilan keputusan  terjun ke   MLM.  Di  dalam  MLM  distributor  disebut knowledge  walker, orang-orang  ini  selalu belajar  dan belajar  dengan  cepat, sehingga dapat bertahan dan maju dalam karirnya. 
 

Pilihan  menjadi  wirausaha  lewat   MLM  diperlukan  kreativ,  inovatif keberanian mengambil resiko, mendorong perubahan dalam pengembangan karirnya. (  Riyanti D, 2002)  Bird memberikan beberapa  pendapat  yakni  pertama, dipandang dari  segi  energi  dan dorongan  serta  daya  fisik  yang  kuat  sehingga  ingin berkarir sebagai wirausaha ( distributor) MLM. Kedua, wirausaha (distributor), yang memulai pada  usia  tua,  tidak memiliki masa  karier  yang  panjang  sebagaimana  orang muda, walaupun mungkin lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman. (Bird, 1989 : 271)


Daftar Pustaka:
Jhingan, M.L.    (1999),  Ekonomi  Pembangunan dan  Perencanaan,  Penerbit Rajawali Pers, Jakarta 

Armstrong,  Michael.  (2003),  How  to be  An  Even  Better  Manager,  Edt :Lyndon Saputra, Penerbit Binarupa Aksara, Batam.
 

Winarto  V  (2003),  Entrepreneurship  :  Semangat  untuk  memberikan  solusi bagai masyarakat,  Artikel  http;//www.e-psikologi.com/pengembangan/rls.htm, 30-01-2003.
 

Kets de Vries. (1997). The Entrepreneurial Personality, A Person at The Cross Roads, Journal of Management Studies, 14 : 34-57.
 

Rachbini,  D.J.  (2001), 
 Pengembangan  Ekonomi  &  Sumber  Daya  Manusia, Penerbit Grasindo , Jakarta. 

Riyanti,  B  Dwi.  (2002),  Kecendrungan  Inovasi,  Proceeding  Temu  Ilmiah APIO, Psikologi Unair.
 

Bird, Barbara  J.  (1989) Entrepeneurial  Behavior, Glennview  Illionis  : Case Western Reserve University.

Pengertian Wirausaha Menurut Para Ahli dan Karakteristik Khusus Wirausaha